Sabtu, 25 Desember 2010

Home » » Jangan salah pilih menkomsumsi obat Herbal

Jangan salah pilih menkomsumsi obat Herbal

JANGAN terkejut kalau perkembangan herbal begitu dahsyat. Kini, hampir setiap toko yang jual herbal, banyak jutaan jenis herbal, produk dari alam termasuk suplemen makanan dan jamu. Kapan produk herbal mulai disenangi lagi? Salah satu jawabannya adalah media yang melaporkan secara luas betapa pentingnya mempertahankan diet yang sehat dan gaya hidup yang sehat dengan herbal.
Ingatan orang seperti balik lagi betapa herbal begitu bermanfaat
sejak masa nenek moyang ribuan tahun lalu. Semua ingatan kembali ke 2800 SM, bahwa para ilmuwan dan pendongeng telah melaporkan bahwa manusia mengalami penyembuhan yang menakjubkan dan mendapat manfaat kesehatan dari obat herbal alami ini.
Bahkan, menurut arkeologi dan catatan yang tertulis, jamu telah menjadi bagian dari sejarah manusia selama 5.000 tahun, hingga hari ini. Dalam rentang waktu yang sangat lama itu, orang telah menggunakan jamu untuk perawatan berbagai macam penyakit, juga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Banyak tumbuhan memiliki sejarah panjang dalam penggunaannya bermanfaat untuk kesehatan. Namun, sebuah ramuan, atau botani, bisa berupa tanaman atau bagian tanaman (seperti batang saja) yang digunakan untuk bau, rasa, atau kemampuan terapeutik, tidak dijamin aman atau tanpa efek samping negatif. Beberapa tanaman (seperti jamur tertentu) sangat berbahaya dan dapat merusak atau beracun.
Tidak seperti obat dari dokter, produk herbal biasanya tidak teruji secara klinis. Lagi pula belum tentu terbukti bekerja untuk penyakit tertentu, sebelum produk dipasarkan atau dijual kepada pelanggan di toko-toko.
Selain itu, bahan aktif dalam banyak suplemen herbal masih belum diketahui. Beberapa suplemen telah ditemukan mengandung logam, dicampur dengan obat resep, mikroorganisme atau bahan lainnya tanpa menyebutkannya pada label.
Produk herbal banyak yang tak bersertifikat otoritas makanan dan obat-obatan di sebuah negara. Padahal, herbal tersebut sangat berbahaya, bisa menyebabkan masalah kesehatan atau komplikasi.
Jarang sekali ada perusahaan yang melakukan pengujian sendiri, dan menggunakan jenis jamu bermanfaat dalam produk herbal mereka. Namun, jangan langsung memvonis semua produk herbal sebelum mengonsumsinya. Sebaiknya jika  tertarik pada obat-obatan ini sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, apalagi jika memiliki masalah seperti, tekanan darah tinggi, thyroid kondisi, Parkinson, pembekuan darah, diabetes, penyakit jantung, epilepsi, depresi atau masalah kejiwaan, masalah hati, pembesaran kelenjar bersujud,  glaukoma, sejarah stroke, atau transplantasi organ.
Bagi perempuan yang sedang hamil atau menyusui, serta jika Anda hendak menjalani operasi, juga harus berhati-hati menggunakan produk herbal, seperti untuk menurunkan berat badan atau perawatan kulit. Obat herbal untuk itu harganya jauh lebih murah daripada prosedur operasi seperti sedot lemak atau menyewa dokter kulit. Itu juga mengapa perawatan herbal begitu cepat populer. Jadi lebih bijak pastikan selalu mendatangi dokter sebelum mencoba produk-produk herbal.
Beberapa manfaat dari pengobatan herbal dan alternatif yang tersedia di pasar:
1. Efektivitas biaya: Obat-obatan herbal lebih murah ketimbang obat-obatan dari dokter.
2. Lower Side Effects: Obat Herbal efek sampingnya lebih sedikit ketimbang obat-obat dari dokter yang disebabkan interaksi kimia tak bisa diterima tubuh. Namun tetap harus ingat obat-obataan alami termasuk obat-obatan herbal tidak terjamin keamanannya.
3. Efektivitas dan Potensi: Ketidakberhasilan pengobatan secara konvensional mengalihkan orang untuk memilih pengobatan jalur pengobatan alternatif. Tapi, perlu diingat, potensi obat-obatan herbal berbeda untuk setiap orang.
Kekhasiatan obat herbal juga terpengaruh oleh perubahan genetika setiap orang. Waktu panen, terpaparnya bahan herbal oleh udara dan cahaya juga sangat berpengaruh pada mujarabnya obat-obatan tersebut.
Obat herbal dan pengobatan herbal memiliki kelemahan dan kelebihan. Perlu diketahui, obat herbal bukan jaminan sebagai solusi. Tapi itu semua berbalik pada Anda, apakah obat itu cocok, dan terpenting sesuai tidak dengan dompet Anda. Selanjutnya, terserah Anda. (*)

0 komentar:

Posting Komentar